Happy 6th anniversary untuk Ayahnya Mikail dan Ibunya Malik.
Pokoknya do'a terbaik untuk kakak dan kakak ipar terbaik.
Buat jagoan-jagoannya, buruan gede, nanti Om ajak jalan-jalan.
Miss You All, see you on 2013.
Saturday, December 29, 2012
Saturday, December 15, 2012
day before yesterday sama kemarennya lagi
12-12-2012
-Habis kelas, keluar beli makan sama Dinda beli makan ditempat ayi (bibi), bisa pesen diluar menu yang ada.
-Ini dormitory saya.
-Di jalan ketemu Marwan, Rifky, sama Park (Korean) di European street.
13-12-12
Snow day, main dah, saya, Ghozy, Dinda, Dwi, Tyan


Pe-mimpin “ala gua”
Pekan ini diawali dengan headline news “hina-hinaan” politisi dan
eks-pejabat negara M kepada salah
satu tokoh bangsa dinegara I yang
dulu saya pernah meng-LO-in/read: Liasion Officer-in beliau. Ada lagi ketua
parlemen negara S terkena kasus yang
berkaitan dengan dunia prostitusi dan langsung mundur dari jabatannya, di
parlemen dan partainya. Keluar topik dulu, sepertinya tiga negara ini selalu
berkaitan ya, coba bayangkan kalau ada hubungan negara yang sangat baik dan
apik, dan tentunya saling menguntungkan, bisa jadi kiblat baru dunia, menurut
saya si ini.
Dalam Al-Baqarah ayat 30 di jelaskan :
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau
berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata
mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam
nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan
memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Memang tujuan diciptakannya manusia adalah untuk
menjadi pemimpin, dan pada dasarnya juga manusia diciptakan dengan sifat yang
kurang baik, dimana dalam terjemahan ayat di atas malaikat sempat bertanya
mengapa manusia dipilih menjadi pemimpin di bumi. Logika manusia saya mengatakan, jika manusia
bisa mengatasi sifat kurang baik yang ada dalam dirinya sendiri dan berusaha
menghilangkannya, secara tidak langsung naluri pemimpin bisa di kontrol oleh
dirinya. Tidak menutup kemungkinan jika tetap terkontrol dengan baik potensi
ini bisa menjadikannya pemimpin besar.
Berkaitan dengan masalah tiga negara yang saya
sampaikan diawal tulisan ini, memang sifat kurang baik melekat pada diri
manusia. Tindakan para aktor diatas yang sesungguhnya bisa dibilang sebagai
tokoh atau pemimpin , juga adalah sifat manusiawi yang di kategorikan kurang
baik atau buruk. Dalam hal memimpin diri sendiri dari melawan diri sendiri
mereka telah kalah dengan bertutur dan berbuat hal yang menimbulkan perlawanan dari masyarakat.
*bingung mau nulis apa lagi niii, emmm...
Pada intinya yang ingin saya sampaikan adalah, “setiap
orang pasti berbuat kesalahan, pemimpin sekalipun, namun memimpin diri sendiri
untuk menghindari kesalahan dan memimpin diri sendiri dalam menanggapi orang
lain dalam berbuat kesalahan dengan tata cara yang baik, dan/atau memimpin diri
sendiri dalam memperbaiki diri dan memimpin diri untuk menghormati orang lain
dalam memperbaiki diri menjadi landasan seseorang untuk bisa menjadi pemimpin”.
#semoga bermanfaat, koreksi, kritik, saran, komentar are very welcome.
Sunday, December 9, 2012
mikir "ala gue"
Tanpa tangan manusia masih bisa hidup, tanpa kaki dan/atau tanpa organ dalam tubuh (sebagian), manusia juga masih bisa bertahan hidup. Satu hal yang pasti, jika tanpa kepala, tak akan bisa manusia bertahan hidup, karena memang disitu perbedaan manusia dengan makhluk hidup yang lain. Perbedaan apakah itu??
Jawabannya anda lakukan saat membaca pertanyaan diatas, berpikir atau lebih tepatnya adalah manusia diberikan akal oleh Tuhan, tidak lain digunakan untuk berpikir. Dijelaskan dalam Al-Qur'an, Surah ke Yunus [10], ayat 100;
“Dan tidak seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya”.
Dalam terjemahan ayat diatas dijelaskan bahwa manusia memang harus berpikir, bahkan kemurkaan Allah akan beserta orang yang tidak mempergunakan akalnya. Saya tidak akan membahas lebih dalam akan hakikat akal dan manusia, namun saya akan mencoba meng-ekspansi apa pemikiran saya tentang sebagian kehebatan akal manusia bagi manusia.
Hanya sebuah teori yang sangat tidak ribet, saya sebut ini teori kebalikan yang saya pakai sendiri saat saya berpikir hal-hal yang merugikan saya sendiri. Manusia, pastilah akan menemukan dirinya dalam satu waktu berpikir akan sebuah hal yang belum terjadi terhadap dirinya sendiri. Disisi yang lain, aktifitasnya akan terganggu akan pemikiran itu, meskipun itu sama sekali belum terjadi. "Nature" manusia sebagai makhluk sosial pasti akan mencoba untuk berkomunikasi terhadap manusia lain untuk mencoba meringankan atau merubah caranya berpikir. Diluar itu, tidak jarang manusia merasa berkomunikasi bukan jalan yang efektif dan/atau memang hal-hal yang dipikirkan itu dirasa mengandung "individual secret".
Saya pribadi sejak kecil tak pernah lepas dari rasa takut, rasa menyesal, rasa bersalah, dan sebagainya yang saya yakin semua manusia juga merasakan. Rasa-rasa itu datang saat sesuatu belum terjadi ataupun setelah sesuatu terjadi terhadap saya. Contoh kecil, ketika saya masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, saya terkena efek dari televisi sebagai super hero dan saya berlari menerjang tumpukan sampah kering yang dibakar hanya dengan kaki telanjang, alhasil saya menyesal melakukannya, saya takut disuntik dokter, dan tentunya sangat bersalah, tapi lucunya dua saudara saya menciptakan lagu atas kejadian itu. Intinya, saya bermain pikiran disaat sesuatu telah terjadi kepada saya.
Bagaimana jika sesuatu itu belum terjadi, harusnya itu tidak berpengaruh sedikitpun terhadap kita, akan tetapi sering kita terlanjur jatuh akan pemikiran kita sendiri atas hal yang belum terjadi. Ibarat seorang ibu yang teriak dan kesal melihat anaknya yang memanjat pohon tinggi, tanpa sadar dia berpikir dan bertindak mengikuti pikirannya yang berpikir jika anaknya dalam bahaya, anaknya jatuh, dan bla bla blaa, padahal itu belum terjadi. Coba ibu itu berpikir secara terbalik, anaknya dalam keadaan aman, anaknya sedang memanjat pohon, dapat buah, lalu turun dan makan dengan kegirangan, maka teriakan dan kekesalan tak perlu dikeluarkan.
Secepat pemikiran negatif atau kurang baik datang, dua kali lebih cepat balik pemikiran itu dan hilangkan unsur negatif didalamnya. Balik dan hilangkan unsur negatif, balik dan hilangkan unsur negatif, balik dan hilangkan unsur negatif, bagaimanakah itu??. Jika ada pemikiran seperi ini "Anak saya jatuh" ditangkal dengan "Anak saya tidak jatuh" maka kurang tepat. Jatuh adalah hal yang kurang baik atau negatif, dimana akal atau pikiran manusia pada umumnya sangat fokus terhadap hal negatif tersebut. Maka, lawan pemikiran itu tanpa menyertakan kata yang tergolong negatif, seperti contoh, kurang tepat jika berpikir "Anak saya tidak jatuh" namun "Anak saya dalam keadaan sehat". Disisi lain "Tidak" termasuk dengan kelompok negatif, maka otak manusia akan menangkap pemikiran "tidak" lebih cepat dibandingkan kata setelahnya.
Tanpa sadar, tanpa direncanakan, memang semua itu kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, kadang mempersoalkan kadang tak peduli. Semoga kita tak lupa untuk berpikir denga akal kita, karena itulah mengapa kita disebut manusia dan semoga kita terhindar dari murka-Nya.
#koreksi,kritik,saran,komentar are very welcome.
Thursday, December 6, 2012
indahnya khusnudzon
Bagi yang sedang mentok, seakan langit runtuh, menggerutu 3 kali sehari, makan tak nyenyak tidur tak lezat dan teman sejawatnnya. Buka lagi Al-Qur'an nya, coba di lihat surat ke 33, Al Ahzab, seperti nama surah nya, bisa membuat kita merefleksi diri karena disini menceritakan azab Allah.
Dua ayat di bawah ini, secara tidak langsung bisa men-check mate saya, anda, kita semua jika mengingat sikap kita. QS. Al Ahzab ayat 9 dan 10:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.
إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الأبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا
(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan (mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka.
Mengutip kata salah seorang seniman, "Kala Allah memberikan cobaan kepada kita, kadang kita merasa tak bisa dan berkata "ya Tuhan ku, cobaan ini sangat berat, why me, why me??" apa jadinya jika memang kita bisa mendengar Allah menjawab "why not". Allah is the Greater dan Allah tahu jika kita bisa asalkan kita kembalikan kepadaNya, dengan berdo'a,dan berikhtiar.
Selain do'a dan ikhtiar, ada satu hak lagi yang menurut saya harus selalu kita ingat mengenai hubungan vertikal kita, yaitu selalu adanya khusnudzon matter atau positive thinking atau berpikir secara positif. Seperti di akhir ayat yang ke sepuluh, Allah bahkan telah menyatakan akan hal itu jika kita akan berfikir, berprasangka, dan menuduh Allah dengan hal yang sangat tidak pantas, atau dengan kata lain ber-suudzon, ber-negative thinking, berpikir secara negatif di saat Allah menunjukkan rasa sayangnya melalui cobaan.
Resultnya, ada dua kategori, setunggal (1), manusia yang tabah dan semakin dekat dengan Tuhan-nya, kaleh (2), manusia yang lemah dan menjauh dari Tuhan-nya. Pilihan ada di tangan kita, namu satu hal yang pasti "Semua yang ada kemudian tiada lalu ada dan kembali tiada, akan kembali kepada Allah swt".
Khusnudzon pada diri sendiri, khusnudzon pada orang lain, khusnudzhon akan ketetapan-Nya, khusnudzon pada Allah swt. Semoga bermanfaat.
#koreksi,kritik,saran,komentar are very welcome
Wednesday, December 5, 2012
a little trip
Dua bulan berada di kota Xinzheng sejak akhir agustus, dengan kegiatan yang monoton seperti angkotan kota "pp aka pulang pergi" kelas, kamar, dan kantin membuat jiwa raga ini terasa judul lagu Rio Febrian, /read; jenuh. Finally, tiga lajang asli Indonesia, Marwan, Damas Bariek, M Ghozy Abdussalam (nama diurutkan berdasarkan urutan umur, 23-21-19) yang sedang berada di tanah Panda aka Cina memutuskan melakukan perjalanan ke arah dari barat kota kami berada sekarang. Tujuannya adalah ke sebuah kota bernama Xi'an.
Perjalanan dengan kereta kami pilih dan menempuh waktu 7-8 jam dari statsiun terdekat yaitu di kota Zhengzhou yang berjarak 1 jam dari tempat kami tinggal berada. Sebenarnya 2-4 jam perjalanan bisa dilakukan dengan kereta cepat yang ada disini, namun sejalan denga kereta, dompet kami cepat juga menolak mengeluarkan teman sehidup sematinya; uang. Kereta pukul 22.15 waktu setempat kami sampai 4 jam lebih awal dan singgah di Masjid kota Zhengzhou dan menjamak shalat sebelum berangkat. Sempat bermain tenis meja bersama imam masjid untuk merenggangkan otot sebelum perjalanan, waktu berangkat pun datang. Sempat tertunda 60 menit, kereta kami pun tiba dan perjalanan di mulai dengan gegap gempita namun tertidur pulas dalam kereta karena kesegaran air panas di masjid Zhengzhou saat mandi.
Touchdown, kurang lebih pukul 05.30 dan saat itu awal musim dingin, jadi suhu cukup membuat kami menggigil. Mencari makanan ringan guna mengganjal perut sebelum menuju tujuan pertama, Terakota. Terakota adalah situs dimana terdapat sebuah kerajaan yang tertimbun selama ribuan tahun atau bisa dibilang seperti kuburan, namun uniknya semua situs yang ditemukan disini masih berbentuk layaknya makhluk hidup.
For further bisa di search di website terkait or lapor di pos google terdekat. Perjalanan dari pusat kota Xia'an kurang lebih satu jam untuk mencapai lokasi ini, dengan mengendarai bis yang nyaman dan biaya 14 RMB/PulangPergi.
Tujuan kedua adalah, Masjid Besar Xi'an, yang letaknya berada di pusat kota ini, tepatnya berada di belakang Drum Tower atau menurut saya adalah Gedung Bedug, karena memang isinya adalah bedug. Menelusuri jalan yanag disebut Moslem Street, sebelum sampai ke masjid dimana semua kedai makanan bertuliskan makanan muslim membuat lidah kami bergoyang, namun niat yang suci menuntun kami, dan sampailah kami di Masjid. Bagi pengunjung yang ingin masuk kompleks masjid ini harus membayar 25 RMB dan tidak diperbolehkan masuk ke dalam masjid, namun itu hanya berlaku bagi selain pemeluk islam. Kami masuk kompleks masjid dengan memberi salam kepada penjaga gerbang. Kami menjamak shalat dzuhur dan ashar di majid ini sebelum mencari hostel untuk tempat kami istirahat malam ini.
Perjalanan dilanjutkan, setelah berkeliling kompleks masjid guna mencari gubug sewaan. Setelah hostel di dapat dengan harga yang realistis menurut hasil diskusi kami, segera kami menuju kamar dan melakukan ritual pembersihan diri alias mandi dilanjutkan mencari santapan makan malam. Disini kami satu kamar dengan 2 pelancong dari Swedia, 1 wisatawan Inggris, 1orang pengayuh sepeda dari Prancis, dan Mas Ponco, 1 orang Indonesia yang sebelumnya sempat bertemu kala sedang berjalan di kompleks masjid. Hari pertama perjalanan ini kami putuskan ditutup pukul 23.00 waktu setempat.
Hari kedua dimulai, dengan modal peta kota dari hostel, dan peta hasil kami print sendiri, kami memutuskan untuk keliling kota menggunakan bis kota yang nyaman denga tarif 2 RMB/ jauhdekatpulangataugakbebas. Dengan intuisi, feeling, dan indera yang kami miliki, kami memilih turun disebuah tempat yang kami sangka adalah taman kota, namun ternyata adalah kompleks pagoda. Memang pagoda ini dikelilingi taman yang terawat dan didepan pintu masuknya terdapat sebuah patung biksu denga tinggi kurang lebih 10 meter dari permukaan tanah yang kami injak di depan patung tersebut. Selain itu juga terdapat "nyanyian air", dimana terdata air mancur sepanjang kurang lebih 200 meter yang mengikuti alunan musik klasik, pop, tergantung operatornya memutar musik genre tertentu, dengan indah teratur. Di kompleks pagoda ini hampir 3 jam kami menghabiskan waktu, karena memang cukup luas area di kompleks ini.
Tiba waktu makan siang dan juga waktu dzuhur, kami memutuskan memenuhi kebutuhan manusia kami,makan. Keluar dari kompleks kami mencari rumah makan yang available menurut tingkat kantong mahasiswa dan kehalalan tentunya. Setelah makan siang kami kembali menaiki bis dalam
kota menuju masjid besar untuk menjamak shalat dzuhur dan ashar sembari melihat-lihat barang dagangan sepanjang muslim street dengan tetap mempertimbangkan kadar harga.
Setelah itu, waktu kami habiskan dengan berjalan kaki menyusuri jalan di kota ini dilanjutkan makan malam dan berakhir lagi di hostel. Hari kedua, resmi ditutup.
Hari terakhir aka hari ketiga, rencana kita adalah kemana saja namun pukul 15.00 waktu setempat harus kembali ke masjid dan wisata belanja di area sekeliling masjid. Akhirnya hari ini kami putuskan mengunjungi satu museum dan menyusuri tembok yang mengitari kota Xi'an. Sebelum kembali ke hostel kami juga sempat berpotret di Bell Tower yang tepat berada di tengah kota ini, bisa dikatakan sebagai simbol kota ini.
Bukan sebuah great story tentang sebuah trip, tapi cukup senang dan bisa me-refresh diri melancong bersama manusia super.
So, next trip, mana yaa.....??
#p.s. kadarhargaharusselaludiperhatikan
them for me
Empat tahun terakhir sejak tahun 2008, mereka selalu ada saat senang dan duka. Kadang makan, tidur, belajar, tertawa, dan bermain bersama selama 1x24 jam juga kami lalui, hee...
Saya; Damas Bariek, Anindita T.T.Y, Ra'id M Kossah, Miki A.B, Indro Tryanto, M. Huda Al Farisy, Wanda AB Duwila, Meta Selvia M.S, bertemu di tempat menempa ilmu, International Program for Law and Shariah, Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Empat tahun berada di dalam ruang yang sama di setiap mata kuliah yang kami ambil menjadikan kami bukan sekedar teman satu kelas. Bagi saya, mereka adalah keluarga kedua, namun jika ada angka sebelum dua dan setelah satu, di nomor itu mereka berada.
Do'a terbaik untuk sahabat terbaik, semoga dengan kesibukan masing-masing yang kita lalui sekarang kita tetap berada dalam lindungan Allah dan someday bisa berjumpa lagi dan ber-"gila" bersama lagi.
Miss you guys.
Monday, December 3, 2012
rindu
Ada 3 hadist yang mungkin cukup kerap kita dengar;
1.Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan murka Allah pun terletak pada murka kedua orang tua. (HR. Al Hakim)
2. Seorang datang kepada Nabi Saw. Dia mengemukakan hasratnya untuk ikut berjihad. Nabi Saw bertanya kepadanya, "Apakah kamu masih mempunyai kedua orangg tua?" Orang itu menjawab, "Masih." Lalu Nabi Saw bersabda, "Untuk kepentingan mereka lah kamu berjihad." (Mutafaq'alaih)
#Nabi Saw melarangnya ikut berperang karena dia lebih diperlukan kedua orang tuanya untuk mengurusi mereka.
3.Seorang sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?" Nabi Saw menjawab, "ibumu...ibumu...ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu." (Mutafaq'alaih).
Hadist yang ketiga di atas, menunjukkan betapa besarnya peran seorang Ibu di kehidupan kita. Bahkan, tiga kali Rasulullah menyebut ibu. Do'a dan harapan terbaikku selalu ku panjatkan untuk mu, Ibu, manusia terbaik yang ada dalam hidup ku.
Sunday, December 2, 2012
football and snow

Waktu bawa baju kotor ke arah mesin cuci di lantai dasar, maklum sedang malas nyuci sendiri, ada suara "gege, ni xiang ti zuqiu ma?" dan saya berkata "shenme shihou?" dia menjawab "xianzai, keyi ma?" final answer saya menjawab "keyi, deng wo". Lalu saya mlayu (read: lari), baju kotor masuk mesin cuci, masukkan koin, dan beroperasi, naik lagi saya ke kamar dan bersiap. By the way, ini translate yang diatas, (kakak, mau main bola?, kapan?, sekarang, bisa gak?, boleh, tunggu yaa), begitu saja kok.
So, saya bermain bola melawan kesebelasan, emm no idea apa namanya, intinya semuanya orang Cina. Saya sendiri dari Indonesia, ditambah dua orang dari Thailand dan Cina, dan sisanya teman dari Laos, kurang lebih kami berjumlah tiga belas orang.
That was a great moment, semoga banyak lagi momen yang bisa saya share.
Saturday, December 1, 2012
Culture week
(photo, left-right; Saya, Marwan, Adya, Dwi A, Chaya P, Arina F, Febriyanti T, Dinda D, Irma D, A Rifky, M Ghozy)
Pergantian bulan dari Oktober ke November, menjadi hari-hari yang cukup sibuk untuk saya (read: Damas Bariek) dan teman-teman dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; Marwan, M Ghozy Abdussalam, Ahmad Rifky S A, Adya Satya P, Arina Fikriya, Dinda Darojatun S, Dwi Agrina, dan Febriyanti Tentyana. Selama tujuh (7) hari; 29 Oktober 2012 sampai dengan 3 November 2012; International Culture Week, agenda tahunan dimana kami belajar saat ini, SIAS International University, akan di selenggarakan. Selama tujuh hari akan ada China Day, Asian Day , European Day, African Day, Latin Day, dan North American Day. Kami akan bergabung di hari kedua, yaitu Asian Day, dimana kami akan memperkenalkan negara tercinta; Indonesia, kepada civitas akademika dan pengunjung disini.


Tak berhenti disini, pada penutupan International Culture Week 7 November 2012, bertempat di Opera House, yang dihadiri beberapa tokoh lokal dan petinggi universitas, kami juga mementaskan Tari Saman dan disambut dengan luar biasa.
Banyak apresiasi dan komentar positif yang kami dapatkan oleh pihak kampus, foreign teacher, foreign student, dan beberapa pihak yang lain atas usaha yang kami lakukan. Semoga dalam acara ini bisa memperkenalkan Indonesia kepada civitas kampus dan masayarakat Cina, dan pada umumnya kepada dunia. Tak terlupakan, terima kasih kepada tempat belajar kami Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan kami kesempatan untuk bisa ber-interaksi denga dunia luar.
Subscribe to:
Posts (Atom)