Tanpa tangan manusia masih bisa hidup, tanpa kaki dan/atau tanpa organ dalam tubuh (sebagian), manusia juga masih bisa bertahan hidup. Satu hal yang pasti, jika tanpa kepala, tak akan bisa manusia bertahan hidup, karena memang disitu perbedaan manusia dengan makhluk hidup yang lain. Perbedaan apakah itu??
Jawabannya anda lakukan saat membaca pertanyaan diatas, berpikir atau lebih tepatnya adalah manusia diberikan akal oleh Tuhan, tidak lain digunakan untuk berpikir. Dijelaskan dalam Al-Qur'an, Surah ke Yunus [10], ayat 100;
“Dan tidak seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah, dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya”.
Dalam terjemahan ayat diatas dijelaskan bahwa manusia memang harus berpikir, bahkan kemurkaan Allah akan beserta orang yang tidak mempergunakan akalnya. Saya tidak akan membahas lebih dalam akan hakikat akal dan manusia, namun saya akan mencoba meng-ekspansi apa pemikiran saya tentang sebagian kehebatan akal manusia bagi manusia.
Hanya sebuah teori yang sangat tidak ribet, saya sebut ini teori kebalikan yang saya pakai sendiri saat saya berpikir hal-hal yang merugikan saya sendiri. Manusia, pastilah akan menemukan dirinya dalam satu waktu berpikir akan sebuah hal yang belum terjadi terhadap dirinya sendiri. Disisi yang lain, aktifitasnya akan terganggu akan pemikiran itu, meskipun itu sama sekali belum terjadi. "Nature" manusia sebagai makhluk sosial pasti akan mencoba untuk berkomunikasi terhadap manusia lain untuk mencoba meringankan atau merubah caranya berpikir. Diluar itu, tidak jarang manusia merasa berkomunikasi bukan jalan yang efektif dan/atau memang hal-hal yang dipikirkan itu dirasa mengandung "individual secret".
Saya pribadi sejak kecil tak pernah lepas dari rasa takut, rasa menyesal, rasa bersalah, dan sebagainya yang saya yakin semua manusia juga merasakan. Rasa-rasa itu datang saat sesuatu belum terjadi ataupun setelah sesuatu terjadi terhadap saya. Contoh kecil, ketika saya masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak, saya terkena efek dari televisi sebagai super hero dan saya berlari menerjang tumpukan sampah kering yang dibakar hanya dengan kaki telanjang, alhasil saya menyesal melakukannya, saya takut disuntik dokter, dan tentunya sangat bersalah, tapi lucunya dua saudara saya menciptakan lagu atas kejadian itu. Intinya, saya bermain pikiran disaat sesuatu telah terjadi kepada saya.
Bagaimana jika sesuatu itu belum terjadi, harusnya itu tidak berpengaruh sedikitpun terhadap kita, akan tetapi sering kita terlanjur jatuh akan pemikiran kita sendiri atas hal yang belum terjadi. Ibarat seorang ibu yang teriak dan kesal melihat anaknya yang memanjat pohon tinggi, tanpa sadar dia berpikir dan bertindak mengikuti pikirannya yang berpikir jika anaknya dalam bahaya, anaknya jatuh, dan bla bla blaa, padahal itu belum terjadi. Coba ibu itu berpikir secara terbalik, anaknya dalam keadaan aman, anaknya sedang memanjat pohon, dapat buah, lalu turun dan makan dengan kegirangan, maka teriakan dan kekesalan tak perlu dikeluarkan.
Secepat pemikiran negatif atau kurang baik datang, dua kali lebih cepat balik pemikiran itu dan hilangkan unsur negatif didalamnya. Balik dan hilangkan unsur negatif, balik dan hilangkan unsur negatif, balik dan hilangkan unsur negatif, bagaimanakah itu??. Jika ada pemikiran seperi ini "Anak saya jatuh" ditangkal dengan "Anak saya tidak jatuh" maka kurang tepat. Jatuh adalah hal yang kurang baik atau negatif, dimana akal atau pikiran manusia pada umumnya sangat fokus terhadap hal negatif tersebut. Maka, lawan pemikiran itu tanpa menyertakan kata yang tergolong negatif, seperti contoh, kurang tepat jika berpikir "Anak saya tidak jatuh" namun "Anak saya dalam keadaan sehat". Disisi lain "Tidak" termasuk dengan kelompok negatif, maka otak manusia akan menangkap pemikiran "tidak" lebih cepat dibandingkan kata setelahnya.
Tanpa sadar, tanpa direncanakan, memang semua itu kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari, kadang mempersoalkan kadang tak peduli. Semoga kita tak lupa untuk berpikir denga akal kita, karena itulah mengapa kita disebut manusia dan semoga kita terhindar dari murka-Nya.
#koreksi,kritik,saran,komentar are very welcome.
No comments:
Post a Comment