Pekan ini diawali dengan headline news “hina-hinaan” politisi dan
eks-pejabat negara M kepada salah
satu tokoh bangsa dinegara I yang
dulu saya pernah meng-LO-in/read: Liasion Officer-in beliau. Ada lagi ketua
parlemen negara S terkena kasus yang
berkaitan dengan dunia prostitusi dan langsung mundur dari jabatannya, di
parlemen dan partainya. Keluar topik dulu, sepertinya tiga negara ini selalu
berkaitan ya, coba bayangkan kalau ada hubungan negara yang sangat baik dan
apik, dan tentunya saling menguntungkan, bisa jadi kiblat baru dunia, menurut
saya si ini.
Dalam Al-Baqarah ayat 30 di jelaskan :
“Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau
berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata
mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam
nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan
memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Memang tujuan diciptakannya manusia adalah untuk
menjadi pemimpin, dan pada dasarnya juga manusia diciptakan dengan sifat yang
kurang baik, dimana dalam terjemahan ayat di atas malaikat sempat bertanya
mengapa manusia dipilih menjadi pemimpin di bumi. Logika manusia saya mengatakan, jika manusia
bisa mengatasi sifat kurang baik yang ada dalam dirinya sendiri dan berusaha
menghilangkannya, secara tidak langsung naluri pemimpin bisa di kontrol oleh
dirinya. Tidak menutup kemungkinan jika tetap terkontrol dengan baik potensi
ini bisa menjadikannya pemimpin besar.
Berkaitan dengan masalah tiga negara yang saya
sampaikan diawal tulisan ini, memang sifat kurang baik melekat pada diri
manusia. Tindakan para aktor diatas yang sesungguhnya bisa dibilang sebagai
tokoh atau pemimpin , juga adalah sifat manusiawi yang di kategorikan kurang
baik atau buruk. Dalam hal memimpin diri sendiri dari melawan diri sendiri
mereka telah kalah dengan bertutur dan berbuat hal yang menimbulkan perlawanan dari masyarakat.
*bingung mau nulis apa lagi niii, emmm...
Pada intinya yang ingin saya sampaikan adalah, “setiap
orang pasti berbuat kesalahan, pemimpin sekalipun, namun memimpin diri sendiri
untuk menghindari kesalahan dan memimpin diri sendiri dalam menanggapi orang
lain dalam berbuat kesalahan dengan tata cara yang baik, dan/atau memimpin diri
sendiri dalam memperbaiki diri dan memimpin diri untuk menghormati orang lain
dalam memperbaiki diri menjadi landasan seseorang untuk bisa menjadi pemimpin”.
#semoga bermanfaat, koreksi, kritik, saran, komentar are very welcome.
No comments:
Post a Comment