Saturday, December 15, 2012

Pe-mimpin “ala gua”


Pekan ini diawali dengan headline news “hina-hinaan” politisi dan eks-pejabat negara M kepada salah satu tokoh bangsa dinegara I yang dulu saya pernah meng-LO-in/read: Liasion Officer-in beliau. Ada lagi ketua parlemen negara S terkena kasus yang berkaitan dengan dunia prostitusi dan langsung mundur dari jabatannya, di parlemen dan partainya. Keluar topik dulu, sepertinya tiga negara ini selalu berkaitan ya, coba bayangkan kalau ada hubungan negara yang sangat baik dan apik, dan tentunya saling menguntungkan, bisa jadi kiblat baru dunia, menurut saya si ini.

Dalam Al-Baqarah ayat 30 di jelaskan :

Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak    menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

Memang tujuan diciptakannya manusia adalah untuk menjadi pemimpin, dan pada dasarnya juga manusia diciptakan dengan sifat yang kurang baik, dimana dalam terjemahan ayat di atas malaikat sempat bertanya mengapa manusia dipilih menjadi pemimpin di bumi. Logika manusia saya mengatakan, jika manusia bisa mengatasi sifat kurang baik yang ada dalam dirinya sendiri dan berusaha menghilangkannya, secara tidak langsung naluri pemimpin bisa di kontrol oleh dirinya. Tidak menutup kemungkinan jika tetap terkontrol dengan baik potensi ini bisa menjadikannya pemimpin besar.

Berkaitan dengan masalah tiga negara yang saya sampaikan diawal tulisan ini, memang sifat kurang baik melekat pada diri manusia. Tindakan para aktor diatas yang sesungguhnya bisa dibilang sebagai tokoh atau pemimpin , juga adalah sifat manusiawi yang di kategorikan kurang baik atau buruk. Dalam hal memimpin diri sendiri dari melawan diri sendiri mereka telah kalah dengan bertutur dan berbuat hal yang  menimbulkan perlawanan dari masyarakat.

*bingung mau nulis apa lagi niii, emmm...

Pada intinya yang ingin saya sampaikan adalah, “setiap orang pasti berbuat kesalahan, pemimpin sekalipun, namun memimpin diri sendiri untuk menghindari kesalahan dan memimpin diri sendiri dalam menanggapi orang lain dalam berbuat kesalahan dengan tata cara yang baik, dan/atau memimpin diri sendiri dalam memperbaiki diri dan memimpin diri untuk menghormati orang lain dalam memperbaiki diri menjadi landasan seseorang untuk bisa menjadi pemimpin”.


#semoga bermanfaat, koreksi, kritik, saran, komentar are very welcome.

No comments:

Post a Comment